24 Januari 2014

Perubahan pada SIAK NG

Diposting oleh Ayu Wulandini di 24.1.14 0 komentar
Berdasarkan berita yang beredar di sesama mahasiswa, tanggal 24 Januari ini merupakan tanggal pengisian IRS,atau di twitter lebih dikenal dengan #SIAKWar
Namun sayangnnya, hari ini saya dan beberapa rekan sesama Fastrackker pun belum bisa ikut dalam #SIAKWar tersebut. Status pembayaran kami masih Unpaid.


Dan ternyata, terdapat berita mengenai pengisian IRS semester ini dibagi menjadi 2 gelombang. Untuk jalur fastrack, akan mengisi IRS pada tanggal 1-7 Februari nanti.


Jadi kamipun akhirnya menanti hingga tanggal 1 Februari nanti.
»»  Read More...

23 Januari 2014

Perjuangan dalam Berhijab

Diposting oleh Ayu Wulandini di 23.1.14 0 komentar
Apakah kalian orang yang mudah untuk melaksanakan kewajiban berhijab?
Bersyukurlah, karena tidak semua orang bisa menunaikan kewajibannya dengan mudah.


* * *
Seorang sahabatku, sebut saja Mawar.
Seorang yang cukup aktif di berbagai organisasi di kampus, seorang yang cukup mengetahui kemana dirinya harus melangkah dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat-pendapat orang lain yang akan menjatuhkan dirinya.

Kami bersahabat sejak awal perkuliahan dimulai. Ya, walaupun awalnya kami tidak terlalu dekat, dengan seringnya kami bertemu, kami pun menjadi teman yang akrab. Ditambah lagi, kami berada pada lingkaran yang sama, walaupun terkadang dia tak datang melingkar karena organisasi ataupun tugas kuliahnya.

Dia merupakan orang yang tomboy dan cenderung cuek. Ketika awal kami bertemupun, dia belum berhijab. Bahkan hingga kami lulus pun, dia menjadi satu-satunya orang yang belum berhijab dalam lingkaran kami.

Sebagai teman dekatnya, terkadang aku dan teman-teman lainnya, sering memikirkan bagaimana caranya agar ia mau mengenakan hijabnya. Kami sudah beberapa kali mengingatkan, namun dia merupakan orang yang kuat dengan pendiriannya. Saat itu, dia masih merasa amal yang dia perbuat belum cukup baik, sehingga ia belum mau mengenakan hijab.

Berbagai pendekatan pun telah kami lakukan. Namun, karena Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, kamipun akhirnya tinggal berdoa. Kami sudah bingung harus berbuat apa, karena dia terlalu kuat dengan pendiriannya.Hingga akhirnya, kamipun lulus dan kembali ke kota kami masing-masing.

Tak lama setelah kami lulus, aku mengikuti launching buku 'yuk berhijab' oleh felix siauw. Saat itu, aku datang bersama kedua adikku. Karena masing-masing dari kami mendapatkan satu buku, kami akhirnya memiliki 3 buah buku yang sama. Aku ingin memberikan buku tersebut ke Mawar. Aku pun meminta alamat rumahnya dan mengirimkan buku tersebut beserta sepucuk surat ke rumahnya. Aku juga berdoa, semoga ini bisa menjadi salah satu jalan agar Allah memberikan hidayah kepada Mawar.
Sekitar 2 atau 3 bulan setelah aku mengirimkan buku tersebut Mawar menghubungiku via whatsapp.
We, mulai besok gue Insya Allah udah berhijab. Terima kasih ya.
Hanya beberapa kata, namun sangat membuatku senang. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya engkau memberikan petunjuk kepadanya. Semoga dia istiqomah menjalankannya.

* * *
Empat bulan setelah ia berhijab, aku dipertemukan kembali dengannnya pada acara pernikahan sahabat kami. Sambil menunggu acaranya dimulai, kamipun saling bercerita. Hingga akhirnya, dia bercerita tentang proses dia berhijab.

'We, tau ga sih? Awalnya ortu gue ga setuju loh kalo gue berhijab'

'Loh, kenapa?'

'Iya, jadi kan keluarga gue emang ga punya background yang agamis banget. Jadi ya sayang aja kalo gue udah berhijab di usia semuda ini. Bokap gue khawatir kalo ntar gue susah dapet kerja atau gimana-gimana'

'Trus?'

'Ya kan di buku yang lo kasih juga udah dijelasin kalo berhijab itu wajib. Sama kaya sholat 5 waktu, itukan wajib juga. Nah, pas ngomong lagi sama Bokap, gue bilang deh ke bokap gue, "kalo papa ngelarang aku berhijab, itu sama aja papa ngelarang aku sholat, Pa" akhirnya dengan kata kunci kaya gitu, Bokap gue pun akhirnya ngebolehin gue untuk berhijab'

'Begitu akhirnya lo berhijab, bokap lo gimana?'

'Ya, mungkin karena Bokap pun ngeliat gue berhijabnya dengan benar dan ga aneh-aneh kaya diputer-puter atau dililit-lilit gitu. Bokap gue pun akhirnya biasa aja. Ga ngelarang-ngelarang juga, ga komen yang aneh-aneh juga'

'Alhamdulillah deh kalo gitu'

'Eh iya, tau ga, Nyokap gue sempet marah sama lo loh, We?

'Marah sama gue? emang kenapa?'

'Iya, kan lo ngirimin buku itu ke rumah gue. Nyokap gue sempet ngerasa sebel gitu sama lo, kenapa lo ngirimnya ke rumah gue? Nyokap gue ngerasa di-judge kalo dia ga bisa ngajarin anaknya'

'Ya ampun. Gue ga maksud gitu kok, Mawar'

'Iya, We. Gue tau kok. Makanya gue juga udah jelasin ke Nyokap gue kalo lo ga kaya gitu. Akhirnya Nyokap gue udah gapapa kok'

'Kalo sekarang, Nyokap lo gimana?'

'Alhamdulillah, Nyokap gue baik-baik aja. Bahkan sekarang, Nyokap gue udah mulai mengulurkan kerudungnya. Kata nyokap gue, "Masa mama kalah sama anaknya yang kerudungnya nutupin dada gitu". Alhamdulillah,We, perubahan dari diri gue, secara ga langsung mengubah Nyokap gue juga.'

'Wah, hebat tuh'

'Iya, We. Sekarang itu, gue udah ga khawatir lagi kalo mau keluar pake baju apa. Dulu tuh, gue suka mempertimbangkan apa kata orang nanti kalo gue pake baju begini begitu. Sekarang, apapun yang gue pake, karena gue melakukannya karena Allah, ya gue jadi nyantai aja. Terserah deh orang mau bilang gue sok alim atau apapun. Yang penting gue udah melakukan kewajiban gue sebagai seorang Muslimah. Makasih ya, We'

'Sama-sama, Mawar'

Kamipun berpelukan, sebelum akhirnya acara penrikahan sahabat kami dimulai
* * *

Sepulang dari acara itu, aku pun sempat menangis. Entah apa yang sebenarnya aku rasa saat itu, namun air mata itu tetap mengalir. Aku merasa sangat beruntung dan bersyukur memiliki orang tua yang mendukung penuh anaknya untuk berhijab. Aku terharu mendengar cerita perjuangan Mawar agar bisa berhijab. Aku pun bahagia, karena Mawar berhasil menghadapi semua rintangan-rintangan tersebut. Semoga engkau tetap istiqomah ya, Mawar




»»  Read More...

No Pain No Gain

Diposting oleh Ayu Wulandini di 23.1.14 0 komentar
Jika beberapa postingan terdahulu bercerita mengenai beratnya aku menjalani semester 1 pada pendidikan S2 ini. Kali ini, aku akan menceritakan tentang akhir dari semester 1 kemarin.

No Pain No Gain.
Kalimat yang akhirnya membawa aku pada saat ini.
Ketika semester ini akhirnya berakhir
senyum pun ikut terukir

Alhamdulillah, hasil dari semester kemarin, benar-benar jauh di luar ekspektasi.
Nilai terendah semester kemarin adalah B+
Dengan IP yang paling tinggi diantara IP ku saat S1 kemarin.
Melihat nilai-nilai tersebut, aku hanya bisa mengucapkan hamdallah.
Sama sekali tidak pernah mengira akan mendapatkan nilai sebesar itu.
Yaa, walaupun masih ada teman-teman yang nilainya lebih tinggi,
setidaknya perjuanganku semester kemarin akhirnya terbayarkan.

Sekarang, saatnya mempersiapkan diri untuk semester depan.
Karena aku menginginkan nilai yang lebih tinggi dari semester kemarin,
aku harus siap untuk berjuang menjalani semester depan yang lebih berat dari semester kemarin.

»»  Read More...

2014: Biola, Bahasa Jerman dan Cinta

Diposting oleh Ayu Wulandini di 23.1.14 0 komentar
Setelah sekian lama ga bikin postingan, akhirnya punya waktu yang cukup luang untuk menuliskan banyak hal, termasuk targetan-targetan di tahun 2014, bahasa kerennya sih, resolusi.

Judul postingan ini merupakan targetan yang baru dalam hidupku nanti. Hal yang baru ditekuni dan semoga hal-hal tersebut bisa meningkatkan kualitas hidupku nanti. 

Biola
Namanya Bebibala :)
Yap, alat musik klasik bersuara sopran ini telah menarik minat ku beberapa tahun belakangan. Butuh waktu sekian lama untuk meyakinkan diri kalo aku bener-bener berminat dengan alat musik ini. Akhirnya, aku pun mengikuti suatu komunitas biola otodidak di kampusku. 
Diawali dengan minat dan penasaran. Itu adalah modalku menekuni alat musik ini. Ditambah lagi dengan dukungan orang tua yang sangat besar, karena harga biola sendiri pun tak cukup murah.
Tahun ini, permainan biolaku harus semakin baik. Harus bisa menjadi bagian dari konser tahunan komunitas ini. Bahkan, aku mengharuskan diriku untuk bisa mengajarkan permainan biola ke orang lain lagi.


Bahasa Jerman
Aku merasa memiliki kemampuan bahasa Inggris saja tidaklah cukup, aku pun memutuskan untuk menambah kemampuan bahasaku dengan ikut kelas bahasa Jerman. Kenapa bahasa Jerman? Hmm, ini udah melalui berbagai pertimbangan sih. Mengingat ini awal dari 'pertambahan kemampuan bahasa' , jadi aku memilih bahasa yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Memiliki huruf yang sama, walaupun cara bacanya yang berbeda-beda. Sebelumnya sempat ingin belajar bahasa Mandarin, namun rasanya otak ini belum sanggup, mengingat banyaknya huruf pada bahasa Mandarin dengan bentuk yang berbeda dengan huruf biasa. Mungkin setelah lulus S2 dan cukup menguasai bahasa Jerman, aku akan mengambil bahasa Mandarin. Insya Allah.


Cinta
Dimulailah babak baru dalam hidup ini. Karena tahun ini aku Insya Allah akan menyelesaikan pendidikan S2 ku, rasanya aku pun harus mulai mempersiapkan untuk urusan hati (eaa). Aku tau semuanya butuh proses, entah perjalanan cinta seperti apa yang akan aku jalani. Tapi setidaknya, aku ingin proses menuju arah kesana telah dimulai pada tahun ini. Masalah kapan pernikahannya, aku belum mau terburu-buru mengatakannya. Yang jelas, aku tidak mau terburu-buru, tidak pula terlalu lama. Semua indah pada waktunya kan? Silahkan tunggu kabar bahagiaku pada waktu yang indah ya :)

»»  Read More...

Kegagalan adalah sukses yang tertunda

Diposting oleh Ayu Wulandini di 23.1.14 0 komentar
Pernah dengar dengan istilah ini?
Saya pernah mendengarnya, bahkan baru saja mengalaminya.

Pada semester kemarin, merupakan waktu untuk menyusun proposal penelitian untuk tesis. Di akhir semester itupun, akhirnya diadakan sidang mengenai proposal tersebut. Beberapa dari teman-temanku ada yang sudah mendapatkan jadwal di akhir desember dan ada pula yang di awal januari. Aku termasuk orang yang mendapatkan jadwal di awal Januari.

10 Januari 2014
Merupakan tanggal sidang proposalku. Entah kenapa, rasanya sidang ini berbeda dengan sidang untuk tesis. Persiapan-persiapannya semua terasa datar. Bahkan saat itu pun, tidak terasa deg-deg-an yang begitu berarti. Semua kujalani dengan cukup santai namun terasa hambar.
Hingga akhirnya, di akhir sidang itu, proposal ku dinilai tidak cukup untuk memenuhi standar penelitian S2 dan bisa dilakukan oleh mahasiswa S1. Aku pun akhirnya diminta untuk memperbaiki proposal tesebut dan melakukan sidang ulang pada tanggal 20 Januari.


Butuh waktu beberapa hari untuk aku menyadari apa yang harus aku perbuat. Apa yang harus segera aku kerjakan, karena tanggal 20 Januari itu tinggal beberapa hari lagi, setelah dipotong weekend dan hari libur.
Dalam beberapa hari itupun, aku sama sekali tidak menyentuh proposal ku yang telah berisi banyak coretan dari para penguji.
Saat itu aku marah, kecewa dan sedih. Aku pun bingung karena aku merasa perlu banyak perombakan yang dilakukan. Saat itupun, orang-orang rumah pun sedang berada pada kesibukannya masing-masing. Hal tersebut semakin menambah kesedihanku karena aku merasa tak memiliki tempat untuk bercerita mengenai keluh kesahku.

Hingga akhirnya, hari minggu malam, aku pun bercerita ke ibuku. Beberapa saran pun juga sudah diberikan, aku pun dibekali persiapan mental hingga akhirnya aku siap untuk melakukan revisi dalam waktu yang cukup singkat.

Selama seminggu, aku pun bolak-balik kampus. Melakukan revisi, bertemu dengan dosen pembimbing, melakukan revisi lagi, hingga akhirnya aku dinilai cukup siap untuk maju sidang lagi.

Ternyata, tanggal 20 merupakan hari tanpa sidang karena ada kegiatan lain. Tanggal sidang diundur jadi tanggal 21 Januari. Tambahan satu hari merupakan waktu yang cukup untuk meyakinkan ku dalam persiapan sidang kedua.

21 Januari 2014
Sidang proposal dalam kesempatan kedua. Ditemani hujan dari malam, kami pun berangkat sangat pagi. Aku ditemani oleh ibu dan adikku. Terlihat seperti anak TK yang baru masuk sekolah, tapi biarlah. Pukul 10.00 aku pun masuk ke dalam ruangan sidang. Ibu dan adikku menunggu di luar ruangan.

Sidang hari itu berjalan cukup lancar, beberapa pertanyaan pun berhasil dijawab. Beberapa pertanyaan yang kurang terjawab pun dibantu oleh dosen pembimbing. Alhamdulillah, semuanya tetap lancar. Alhamdulillah lagi, nilai yang diberikan pun cukup memuaskan.


»»  Read More...

14 Januari 2014

12 Rabiul Awal

Diposting oleh Ayu Wulandini di 14.1.14 0 komentar

Pasti ingat dong, ada peristiwa apa di tanggal ini?
Semua orang indonesia pasti tau, karena hari ini kalender pun berwarna merah
Di kalender pun tertulis, 'maulid Nabi Muhamamad SAW'

Ya, 12 Rabiul Awal merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW
Kebanyakan orang pun, hanya mengetahui atau hafal dengan perayaan kelahirannya saja.
Padahal, ada kisah mengharukan lain di tanggal 12 Rabiul Awal ini.

12 Rabiul Awal
merupakan hari dimana Nabi Muhammad mengingat kita, untuk terakhir kalinya
merupakan hari, ketika Nabi lebih mengkhawatirkan umatNya dalam keadaan sakratul maut

Pada tanggal itu juga, Umar bin Khattab pun mengacungkan pedangnya dengan tinggi,
Mengancam siapapun yang berani mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW telah meninggal
Sampai akhirnya, Abu Bakar pun mengeluarkan pernyataannya
"Saudara-saudara, barangsiapa mau menyembah Muhammad, maka Muhammad sudah meninggal. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, maka Allah selalu hidup dan tak pernah mati."

Kemudian Abu Bakar membacakan firman Allah,
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran: 144).



Ya Rasul, pada tanggal ini Engkau dilahirkan
dan pada tanggal ini pula Engkau kembali kepada Allah.
Rindu ini, begitu dalam untukmu,ya Rasul
Walaupun diri ini belum pernah bertemu langsung denganmu,
walaupun diri ini tidak bisa menziarahi makammu dari dekat.
Tidak mengurangi rasa rindu dan harapanku untuk segera bertemu denganmu di akhirat nanti

Saat ini, hanya shalawat yang bisa kulakukan untuk mengenangmu, ya Rasulullah





»»  Read More...

6 Januari 2014

The Next?

Diposting oleh Ayu Wulandini di 6.1.14 0 komentar

Ini souvenir dari nikahan icha kemarin.
Lihat kertas yang dipegang Aya deh

Aku ga tau tulisan apa yang ada di kertas itu,
sampai pengambilan gambar selesai dilakukan.

Anggap sebagai doa aja deh ya
:)
»»  Read More...

Happy Wedding

Diposting oleh Ayu Wulandini di 6.1.14 1 komentar
5 Januari 2014.
Menjadi tanggal yang sangat spesial untuk sahabatku, Raisa.
Aku turut berbahagia atas kebahagiaanmu, Cha

Gimana rasanya, Whe? Lo kan orang yang paling deket ama Icha
Pertanyaan itu muncul dari salah satu teman kami, di tengah-tengah resepsi pernikahan
Saat itu aku cuma bisa menjawab dengan senyum,
keadaan saat itu terlalu ramai untuk saling berbicara

Begitu sampai di rumah, pertanyaan itu masih berada dipikiranku.
Bagaimana rasanya?

Rasanya semua campur aduk, antara sedih dan haru.
Sedih, karena aku merasa kamu sudah diambil sama Ijul.
Karena aku akhirnya teringat kembali dengan kebersamaan-kebersamaan kita kemarin dan aku khawatir kita akan sulit untuk bertemu lagi.
Haru, karena sahabat dekatku, akhirnya bisa menyempurnakan agamanya,
Karena aku bisa menemanimu hingga ijab qabul itu terjadi.

Persahabatan kita memang unik,
Kita tidak punya banyak persamaan, tapi kita bisa saling mengerti
Kita memang tak selalu bersama, tapi kita tahu kapan kita harus bersama
Bahkan kita pun mengerti, kapan seharusnya kita saling membantu,
kapan kita seharusnya saling menjauh, memberikan ruang untuk menyelesaikan urusan masing-masing

Kemarin, ketika akhirnya dirimu keluar setelah ijab qabul itu terucap,
kau terlihat sangat cantik sekali.

بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير

Selamat ya, Cha atas pernikahanmu.
Semoga kamu selalu bahagia bersama Ijul.

Ini beberapa dokumentasi di hari bahagiamu kemarin, Cha











»»  Read More...
 

Ayu Wulandini Rezkyal Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez