15 Februari 2013

MEMBANGUN PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARAN

Diposting oleh Ayu Wulandini di 15.2.13 0 komentar


Rencana pencegahan pencemaran adalah evaluasi yang komprehensif dan terus menerus tentang bagaimana bsinis dijalankan, dan program yang dihasilkan akan mempengaruhi banyak bidang di dalam perusahaan tersebut. Perencanaan pencegahan pencemaran ini memiliki banyak kesamaan dengan perencanaan dalam menjalani bisnis. Maka dari itu, kedua rencana pencegahan pencemaran ini harus diintegrasikan secara menyeluruh dengan perencanaan bisnis.
Berikut adalah gambaran tentang program pencegahan pencemaran


A. MEMBANGUN PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARAN
a. Keputusan tingkat eksekutif
Dalam beberapa perusahaan, insiatif tentang pencegahan pencemaran dibuat pada tingkat eksekutif. Manajer yang berada pada level yang lebih rendah dan para karyawan akan menjadi katalis dari program tersebut.
b. Pernyataan kebijakan
Pernyataan kebijakan ini adalah pondasi dari program pencegahan pencemaran. Inti dari pernyataan kebijakan ini adalah:
- Kenapa perlu diimplementasikan pencegahan pencemaran?
- Apa yang akan terjadi jika dilakukan pencegahan pencemaran?
- Siapa yang akan mengimplementasikan pencegahan pencemaran
c. Membangun konsensus
Setelah Pernyataan Kebijakan dibuat, maka hal tersebut haruslah dijelaskan kepada seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut. Seluruh pekerja yang ada di dalam perusahaan tersebut harus mengerti tentang program ini sehingga mereka bisa mendukung program pencegahan pencemaran ini. Para karyawan juga harus memiliki ketertarikan untuk melakukan program ini, sehingga hasil terbaik akan dicapai.

B. MENYUSUN PROGRAM
a. Membuat rincian tugas
Rincian tugas akan secara langsung mengembangkan dan mengimplementasikan program dan membantu dalam mengintegrasikan semua fase dalam perencanaan. Dalam perincian tugas ini biasanya akan ada beberapa orang yang memiliki tugas sebagai:
- Pemimpin Program memiliki kekuasaan dan pengaruh penting agar program ini bisa berjalan sesuai dengan rencana
- ‘Jagoan’ Pencegahan Pencemaran biasanya lebih dari satu orang yang bertugas untuk mengatasi resistensi yang mungkin terjadi dalam beberapa tindakan. Orang ini harus merupakan orang yang paling terlihat serta dihormati dan dipercaya oleh anggota tim yang lain
- Anggota tim lainnya yang dipilih untuk mereka yang memiliki keahlian, baik di bidang teknis ataupun bisnis.
b. Menentukan tujuan
Pemimpin program harus membuat tujuan-tujuan yang memberikan arahan dalam jangka panjang tentang program pencegahan pencemaran. Tujuan-tujuan tersebut harus:
- Terdefinisi dengan baik
- Memiliki arti untuk semua karyawan
- Menantang tapi tetap bisa untuk dicapai
- Fleksibel
- Terintegrasi dalam dokumen perencanaan yang resmi

C. MELAKUKAN PENILAIAN AWAL
a. Mengumpulkan data
Cakupan dan kompleksitas dari sistem dalam pengumpulan data pencegahan pencemaran harus konsisten dengan kebutuhan perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan program ini untuk mencegah pencemaran, bukan untuk mengumpulkan data. Pendekatan yang dilakukan ke semua media, seperti air, udara dan sampah akan menjadi sangat efektif. Sumber informasi lainnya yang dibutuhkan adalah:
- Peraturan-peraturan terkait
Dalam peraturan ini biasanya melaporkan tentang volume, komposisi dan derajat toksisitas dari air limbah yang boleh dibuang.
- Data teknis dan operasional
Biasanya akan didapatkan data berupa jumlah limbah berbahaya yang dikirimkan dalam suatu periode tertentu, walaupun data yang didapat tidak mencakupi unsur kimia, sumber dan lamanya limbah tersebut dihasilkan
- Catatan Bisnis
Catatan ini biasanya berisi tentang data inventaris, pembelian, pemasaran, dan data lainnya yang dapat membantu berjalannya program pencegahan pencemaran ini.

b. Tinjauan lokasi
Tinjauan lokasi dibutuhkan untuk memprioritaskan tempat dan memilih tim penilaian yang rinci.
c. Membuat prioritas
Setelah melakukan tinjauan lokasi, maka prioritas yang akan dilakukan pun bisa ditentukan. Prioritas yang dibuat pada saat ini akan berfungsi sebagai panduan dalam usaha berikutnya.

D. MEMPERSIAPAKAN RENCANA PROGRAM
a. Menghubungi Kelompok Eksternal
- Pejabat legislatif dan eksekutif dapat memberikan perspektifnya tentang isu dan informasi perlindungan lingkungan dalam perencanaan mereka. Merekapun juga bisa mendapatkan informasi yang mungkin bisa mempengaruhi kebijakan yang akan mereka keluarkan terkait dengan isu lingkungan
- Keterlibatan Masyarakat adalah cara yang bagus untuk membangun kredibilitas dan fokus pada usaha pencegahan pencemaran. Beberapa komunitas yang mendukung kegiatan ini bisa ikut dilibatkan dalam mewujudkan program pencegahan pencemaran.
- Bisnis Lainnya bisa menjadi sumber informasi secara teknis karena berada dalam wilayah yang sama atau karena memiliki bidang yang sama.
b. Menentukan sasaran
Sasaran adalah misi khusus yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Sasaran bisa didefinisikan sebagai tingkatan fasilitas atau departemen dalam suatu perusahaan. Sasaran seharusnya dinyatakan secara kunatitatif dan memiliki tanggal target. Kedua hal ini yang membuat sasaran menjadi sarana yang efektif.
c. Mengidentifikasi hambatan yang potensial
Dalam tahapan ini, hal yang harus dilakukan adalah mengidengtifikasi hambatan yang mungkin terjadi dan cara menanganinya. Hambatan yang mungkin muncul adalah:


- Hambatan Ekonomi
1. Analisa biaya-manfaat harus didefinisikan untuk program yang membutuhkan biaya start-up.
2. Sumber finansial yang terbatas untuk perbaikan modal mungkin juga bisa menjadi masalah. Tim harus memeriksa kemungkinan keadaan uuntuk mendapatkan dana araupun pinjaman berbunga rendah dari negara atau lembaga lainnya.
- Hambatan Teknis
1. Sumber Informasi mungkin bisa terbatas. Yang harus diperhatikan adalah mengontak beberapa lembaga yang mungkin bisa digunakan untuk meminta informasi
2. Fleksibilitas yang terbatas akan memberikan hambatan teknis lainnya. Yang bisa dilakukan mungkin memodifikasi jalur kerja ataupun menggunakan peralatan yang lain.
3. Kualitas produk atau masalah penerimaan masyarakat bisa menyebabkan adanya resistensi terhadap program yang akan anda jalankan. Hal ini bisa diringankan dengan mempublikasikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan tidak akan menurun.
- Hambatan Peraturan
Peraturan mungkin akan menjadi penghambat untuk beberapa pencegahan pencemaran. Untuk meminimalisasinya bisa dipelajari peraturan-peraturan yang berlaku ataupun yang sudah diubah, bekerja dengan badan pengawas lingkungan dari awal perencanaan, sehingga memperkecil kemungkinan adanya hambatan ini.
- Hambatan Institusi
Adanya program yang baru dalam suatu perusahaan belum tentu bisa diterima oleh lembaga-lembaga atau institusi-institusi yang lain. Hal ini bisa disebabkan karena adanya kekurangan kesadaran tujuan dan sasaran perusahaan, adanya resistensi terhadap perubahan dll. Hal ini bisa diatasi dengan pendidikan dan pendekatan. Ini sangat penting dilakukan, karena dukungan dari semua tingkatan sangat dibutuhkan dalam upaya awal pencegahan pencemaran.

d. Membangun jadwal
Aspek terakhir dalam merencanakan program pencegahan pencemaran adalah dengan membuat milestone, yang menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan beserta tanggalan target nya.

Source: Facility Pollution Prevention Guide, US EPA, 1992

»»  Read More...

13 Februari 2013

Pencegahan Pencemaran

Diposting oleh Ayu Wulandini di 13.2.13 0 komentar


A. PENGERTIAN PENCEGAHAN PENCEMARAN
Pencegahan pencemaran adalah penggunaan bahan-bahan, proses-proses ataupun praktik-praktik yang mengurangi atau menghilangkan penimbulan polutan atau sampah pada sumbernya. Pencegahan pencemaran ini juga berfungsi untuk melindungi sumber daya alam.
Program pencegahan pencemaran ini bertujuan untuk mengurangi semua sampah dari produk. Program pencegahan pencemaran yang efektif akan:
- Mengurangi resiko dari tuntutan pidana dan perdata
- Mengurangi biaya operasi
- Mengembangkan partisipasi dan moral pekerja
- Menambah citra perusahaan di komunitas
- Melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan


B. KEUNTUNGAN DARI PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARAN
Sebuah bisnis harus mengeluarkan biaya untuk mengurangi toksisitas dan volume dari sampah yang mereka hasilkan. Sedangkan, perusahaan yang memiliki program pencegahan pencemaran yang efektif akan menjadi produser dengan biaya terendah dan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan. Biaya dari produk yang dihasilkan akan menurun sesuai dengan resiko kerugian dan biaya operasi akibat pencegahan pencemaran. Citra perusahaan di mata publik pun akan meningkat.

1. Mengurangi Resiko Tuntutan
Resiko tuntutan, baik perdata ataupun pidana akan berkurang seiring dengan menurunnya volume sampah yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sampah yang dimaksud disini adalah semua jenis sampah, bukan hanya sampah yang berbahaya.

a. Peraturan Lingkungan pada beberapa tingkatan daerah sudah meminta kepada perusahaan untuk melakukan pencegahan pencemaran. Perusahaan yang memproduksi sampah yang terlalu banyak akan dikenai denda yang berat, dan pengelola dari perusahaan tersebut akan dikenai denda dan dipenjarakan jika pencemar tersebut disalah-olah.
b. Tuntutan Perdata meningkat seiring dengan meningkatnya timbulan sampah berbahaya dan pencemar lainnya. Penanganan sampah mempengaruhi kesehatan masyarakat dan harga properti di sekitar tempat produksi ataupun tempat pengelolaan sampah.
c. Biaya dan Resiko Kompensasi Pekerja berpengaruh langsung terhadap banyaknya volume bahan-bahan berbahaya yang diproduksi. Namun, tetap saja, tidak cukup bijak untuk memusatkan perhatian hanya pada sampah yang berbahaya.

2. Mengurangi Biaya Operasional
Program pencegahan pencemaran yang efektif dapat mengurangi biaya operasi yang seharusnya dikeluarkan. Pengurangan biaya-biaya tersebut bisa dilakukan pada pengolahan, penyimpanan dan pembuangan sampah dari proses produksi hingga produk yang menghasilkan sampah.
a. Biaya Bahan Baku bisa dikurangi dengan menggunakan produk ataupun kemasan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, sehingga sampah yang dihasilkan pun lebih sedikit. Dengan kata lain, efisiensi dari produksi tersebut harus ditingkatkan, agar sampah yang dihasilkan pun berkurang
b. Biaya Pengolahan dan Pembuangan Sampah adalah biaya yang pasti akan berkurang secara signifikan akibat adanya pencegahan pencemaran ini. Hal ini bisa terlihat dari berkurangnya perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengontrol pencemaran, berkurangnya tempat untuk menyimpan sampah sehingga bisa digunakan untuk tempat produksi, serta merkurangnya pajak yang dibayarkan akibat pembuangan sampah.
c. Biaya Produksi bisa berkurang dengan adanya program pencegahan pencemaran ini. Biaya ini berkurang akibat adanya optimasi proses dan energi yang digunakan untuk mengurangi sampah.
d. Biaya Energi berkurang dengan adanya program pencegahan pencemaran. Energi  biasanya digunakan disemua lini produksi. Energi juga digunakan untuk mengoperasikan keseluruhan fasilitas bisa dikurangi dengan melakukan penilaian tentang bagaiman beberapa operasi berinteraksi
e. Biaya pembersihan fasilitas mungkin merupakan akibat dari perlunya memenuhi peraturan pada masa yang akan datang atau untuk menyiapkan fasilitas produksi ataunpun penyimpanan sampah yang dihasilkan. Biaya yang mungkin akan dikeluarkan di masa yang akan datang ini bisa dikurangi dari sekarang dengan mengurangi sampah yang dihasilkan

3. Meningkatkan Citra Perusahaan
Akhir-akhir ini kualitas lingkungan adalah isu yang sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya program pencegahan pencemaran dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut bisa meningkatkan citra perusahaannya yang terlihat dari program pencegahan pencemaran yang dilakukan secara efektif.
a. Para pekerja akan merasa lebih yakin dengan perusahaannya ketika mereka percaya bahwa perusahaannya menjamin keselamatan kerjanya dan melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat.
b. Sikap masyarakat akan lebih positif terhadap perusahaan yang memiliki program pencegahan pencemaran secara menyeluruh. Masyarakat juga akan lebih sadar akan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelola dan membuang sampah. Sehingga mereka akan memilih produk yang ramah lingkungan serta menghindari konsumsi berlebihan daripada terfokus pada masalah pengelolaan dan pembuangan sampah.

4. Kesehatan Masyarakat dan Keuntungan Lingkungan
Mengurangi limbah produksi pada bagian hulu akan memberikan keuntungan karena bisa mengurangi kerusakan ekologi akibat ekstraksi bahan baku dan operasi pemurnian. Keuntungan lainnya adalah mengurangi resiko emisi yang dihasilkan pada saat proses produksi dan pada saat proses daur ulang, pengelolaan dan pembuangan sampah.


C. HIRARKI PENCEGAHAN PENCEMARAN



Prioritas tertinggi untuk mencegah pencemaran adalah pengurangan sumber yang digunakan dan penggunaan kembali sumbernya, atau menggunakan sistem daur ulang dengan loop tertutup. Hal ini secara langsung menghilangkan kebutuhan untuk melakukan pengolahan ataupun pembuangan sampah di tempat lain. Penghapusan polutan pada atau dekat dengan sumber biasanya akan lebih murah daipada mengumpulkan, mengelola dan membuang limbah yang dihasilkan. Resiko yang dihasilkan pun akan lebih sedikit pula.


D. APA YANG TERMASUK PENCEGAHAN PENCEMARAN?
Pencegahan pencemaran adalah pengurangan yang layak secara maksimum atas semua limbah yang dihasilkan pada suatu produksi. Secara umum, ada dua metode yang bisa digunakan untuk mengurangi sumber pencemar, yaitu perubahan produk ataupun perubahan proses. Keduanya akan mengurangi volume dan toksisitas sampah yang dihasilkan.
a. Perubahan produk dalam komposisinya atau dalam penggunaan pada produk akhir bertujuan untuk mengurangi sampah pada saat pembuatan, penggunaan ataupun pembuangan akhir dari produk. Mendesain ulang produk bisa mengurangi dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan
b. Perubahan proses berhubungan dengan bagaimana produk tersebut dibuat. Hal itu meliputi perubahan bahan input, perubahan teknologi dan meningkatkan praktek operasional. Umumnya, perubahan proses akan lebih mudah untuk diimplementasikan dengan cepat daripada perubahan produk.


E. APA YANG TIDAK TERMASUK PENCEGAHAN PENCEMARAN?
Mengendalikan limbah ketika limbah tersebut sudah dihasilkan dari suatu proses produksi bukanlah pencegahan pencemaran.
a. Mendaur Ulang di tempat lain adalah salah satu proses pengelolaan sampah yang baik. Namun hal ini tidak termasuk dalam pencegahan pencemaran karena proses ini mengemisikan pencemar pada saat mengirimkan sampah dan proses daur ulang.
b. Memindahkan sampah yang berbahaya ke media lingkungan lain (udara, air atau tanah) tidak termasuk dalam pencegahan pencemaran. Proses ini seharusnya dihindari karena bisa merusak ekologi lainnya.

c. Pengolahan Limbah sebelum dibuang memang akan mengurangi tingkat toksisitas dan mengurangi tempat yang dibutuhkan untuk limbah tersebut tapi tidak menghilangkan semua zat pencemar yang ada di dalamnya.


F. KERANGKA PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN

Perusahaan diwajibkan untuk memiliki program pencegahan pencemaran untuk limbah yang diklasifikasikan sebagai zat yang berbahaya. Pengurangan sampah yang berbahaya diatur dalam Resource Conservation and Recovery Act (RCRA) pada tahun 1988, Pollution Prevention Act (PPA) pada tahun 1990 dan Comprehensive Environmental Response, Compensation, and Liability Act (CERCLA). 


Beberapa negara telah memberlakukan undang-undang tentang pencegahan pencemaran atau minimisasi limbah. Pada bulan Maret 1992, terdapat 26 negara yang telah mengeluarkan undang-undang tersebut. Undang-undang tersebut menerangkan tentang standar baku atas zat-zat yang telah dijelaskan pada RCRA, CERCLA dan Superfund Amendments and Reauthorization Act (SARA) pada tahun 1986. Standar baku zat lainnya bisa ditambahkan sesuai dengan keadaan negaranya masing-masing. Di beberapa negara, pemerintahnya telah mendirikan kantor untuk program pencegahan pencemaran, dewan pembina, atau komisi untuk memberikan bantuan secara teknis serta untuk memberikan pendidikan, pelatihan dan penelitian.


Source: Facility Pollution Prevention Guide, US EPA, 1992



»»  Read More...

11 Februari 2013

Kata Bu Andari ...

Diposting oleh Ayu Wulandini di 11.2.13 8 komentar
Setelah sekian lama ga ketemu bu Andari,
Setelah sekian lama bingung sendiri dengan si skripsi,
Ketika hati ini bimbang harus melangkah maju atau mulai dari nol lagi
Akhirnya tadi memutuskan untuk ketemu sama bu Andari
dan hasilnya

"Itu penelitian kamu sebenernya bagus, cuma packaging nya aja harus kamu benerin. Judulnya itu loh, coba dicari lagi kata-kata yang lebih pas, biar yang baca ga 'benci pada pandangan pertama'. Penelitian yang ini terus di majuin aja, ini bagus kok. Tapi kamu nya juga lebih berusaha gitu loh, saya terkadang suka geregetan sama kamu. Sebenernya kamu bisa loh menyelesaikan ini dengan cepat, tapi kamu terkesan masih betah di comfort zone kamu sendiri. Ayo dong bergerak, cari lagi info-info yang ilmiah buat mendukung penelitian kamu ini. Saya tau kok kamu bisa, tapi karena kamu masih di comfort zone, kamu jadi bukan kamu. Ayo cari lagi info sebanyak-banyaknya, keluar dari comfort zone kamu, biar kamu sendiri pun bisa nemuin kamu yang sebenernya, biar penelitian ini juga bisa maksimal. Tetep maju ya penelitiannya"
»»  Read More...

Duo Srikandi GCUI, S.Psi

Diposting oleh Ayu Wulandini di 11.2.13 0 komentar
Hari sabtu kemaren, jadi hari yang sesuatu banget buat GCUI, khusus nya untuk pengurus PSDM tahun 2012 kemaren. Dua orang dari PSDM GCUI ini adalah Dewi Wening Sawitri dan Pratiwi Wandansari, dan dua-duanya adalah mahasiswi psikologi.

Hebat ya, di tengah kesibukan organisasi, akademis pun tak terlupakan. Mesti di contoh nih, biar semester 8 ini beneran jadi semester terakhir buat jadi sarjana. Tanggal 31 Agustus nanti harus jadi wisuda di Balairung.

Selamat ya,
Dewi Wening Sawitri, S.Psi


Pratiwi Wandansari, S.Psi

Selamat menjalani kehidupan pasca kampus,
Terimakasih karena sudah menginspirasi gue, biar tetep semangat di kampus

»»  Read More...

7 Februari 2013

Bersabar untuk Maret

Diposting oleh Ayu Wulandini di 7.2.13 9 komentar
Maret 2013
Akan menjadi salah satu bulan yang bakal gue tunggu

Di bulan Maret nanti,
gadget inceran gue bakal di rilis di Indonesia,
semoga ga ada pengunduran ya,
udah penasaran banget sama gadget itu..

Di bulan Maret juga,
gue bakal melakukan perjalanan pertama gue naik pesawat #norak
tapi seriusan loh, hampir 22 tahun gue hidup, dan belom pernah naik pesawat,hhe
tujuan perjalanannya jangan di tanyain dulu ya, masih rahasia
doakan aja perjalanannya lancar :)

Maret cepat datang ya :)


»»  Read More...

6 Februari 2013

How Do I Look?

Diposting oleh Ayu Wulandini di 6.2.13 0 komentar

How Do I Look? adalah reality show yang paling gue suka yang paling gue suka, kenapa?
Ya karena acara ini BEDA dengan reality show yang lain
Acara ini ga hanya sekedar me-make over seseorang,
tapi acara itu, mempengaruhi sisi psikologis seseorang tersebut untuk tetap berpakaian layak.

Karena gue setahun kemarin memiliki peers yang berkecimpung di bidang psikologi, gue pun mengetahui kalo untuk memengaruhi seseorang itu memiliki tahap, unfreeze, intervention, dan freeze.
Nah, gue pun melihat, acara tersebut menggunakan konsep tersebut untuk orang-orang yang 'dilaporkan' di acara tersebut.

Para 'korban' tersebut diberitahu apa yang salah dengan gaya berpakaian mereka, 
sehingga mereka pun akhirnya menbyadari bahwa mereka butuh perubahan.
Kata yang selalu diulang oleh host nya ketika sedang bersama sang korban adalah
OPEN MIND
karena memang itu yang dibutuhkan untuk mengetahui apa yang salah dengan kita,
dan itu juga yang dibutuhkan untuk menjadi yang lebih baik

How Do I Look? ini biasanya gue tonton di Style Network, tapi di Diva Universal juga suka ditayangin kok.
Acara ini nagih loh, soalnya mereka selalu punya cara yang beda untuk orang yang beda.
Jadi ga ngebosenin.

Kalo penasaran, bisa liat di youtube juga kok.

»»  Read More...

Garlic Bread

Diposting oleh Ayu Wulandini di 6.2.13 0 komentar
Hayo, siapa yang ga tau garlic bread?
Roti ini biasa kita temui ketika kita berada di suatu resto pizza.
Ternyata, membuat garlic bread itu ga susah lohh..
bahkan kita bisa bikin garlic bread di roti tawar yang biasa kita temui..

Bahan:
  • Roti Tawar atau Roti Gandum (sesuai selera)
  • Mentega 
  • Bawang Putih 2 butir (kalo suka bawang putih, bisa ditambah lagi kok)
  • Lada

Cara Membuat Olesan:
  1. Masukkan mentega ke dalam mangkuk kecil (banyaknya mentega di kira-kira cukup untuk mengolesi seluruh sisi roti)
  2. Bawang putih dihaluskan, bisa di uleg atau di blender
  3. Masukkan Bawang putih yang sudah dihaluskan dan lada ke dalam mangkuk mentega, aduk

Cara Membakar Roti:
  1. Oleskan olesan yang telah kita buat pada salah satu sisi roti
  2. Bakar di atas teflon dengan api kecil
  3. Bagian roti yang berada di bawah adalah bagian roti yang belum ada olesannya
  4. Roti di bakar sampai olesan tersebut meresap ke dalam roti
  5. Roti kemudian dibalik, dan dioleskan kembali bagian yang menghadap atas
  6. Dibakar hingga olesannya meresap
  7. Garlic bread siap untuk dihidangkan
Inilah dia, garlic bread yang berhasil dibuat


»»  Read More...

5 Februari 2013

Western Food vs West-Sumatran Food

Diposting oleh Ayu Wulandini di 5.2.13 0 komentar
Setiap orang punya seleranya masing-masing.
Bahkan dalam satu keluarga pun, bukan hal yang mustahil hal itu terjadi
dan itu terjadi pada keluarga gue

Hari itu, gue lagi ngidam-ngidamnya pengen makan spaghetti, 
jadi deh, gue beserta adek2 gue bikin spaghetti beserta teman-temannya.

Tapi, karena papi ga doyan masakan barat-barat gitu, 
jadi deh di siapkan masakan kedoyanan papi juga

Dan inilah meja makan kami saat itu


Di sebelah kiri terdapat makanan barat: spaghetti bolognese, garlic bread, beserta keju dan saus sambal
Di sebelah kanan terdapat makanan sumatra barat: nasi putih, ikan sampadeh, beserta lado mudo




»»  Read More...
 

Ayu Wulandini Rezkyal Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez