Di filosofi China, Yin dan Yang ini biasanya jadi simbol keseimbangan. Dimana ada yang hitam, maka ada juga yang putih. Ketika ada keburukan, maka akan ada kebaikan pula.
Kalo kata temen gue sih, semakin banyak orang yang benci sama kita, maka akan banyak pula orang yang suka sama kita. Semakin banyak kita mengenal orang, maka kitapun akan banyak kehilangan orang juga.
Mungkin memang itulah kehidupan, harus seimbang. Terkadang, kita menyadari adanya keseimbangan itu tidak dalam waktu yang bersamaan. Namun ketika waktunya tiba, kita baru tersadar bahwa semua ini terjadi dalam suatu sistem yang seimbang. Ya jelaslah, toh penguasa langit dan bumi ini kan Maha Adil, udah pasti apa yang terjadi ini seimbang kok, tinggal kitanya aja yang 'ngeh' atau enggak.
Seperti yang gue alami sekarang, kalo lo liat postingan gue januari kemaren. Ada postingan dimana gue ngerasa ga terima dengan ketidaklulusan gue di mata kuliah analisa struktur. Jujur, saat itu gue emang ngerasa yakin dengan ujian2 gue selama semester itu. Entah kenapa, hasil yang gue dapet hanya menghasilkan huruf D. Oke, mau ga mau gue harus terima itu. Ternyata gue ga cukup baik untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Hingga akhirnya kemarin, ketika mata kuliah PALDOM, pak Setyo yang notabene mantan dosen UOP di semester kemaren mengatakan bahwa nilai UOP gue adalah nilai tertinggi di angkatan gue. Karena satu kelas itu isinya satu angkatan, ga berlebihan lah ya kalo gue nyebut kaya gitu. Agak beban sih, mendapat predikat kaya gitu, orang jadi mengira gue pinter banget di mata kuliah itu, padahal mah gue biasa aja disitu.
Gue pun akhirnya sadar, kalo semua ini emang udah direncanakan olehNya. Akhirnya gue tersadar juga. Nilai yang ga lulus itu bukanlah akhir dari segalanya. Satu mata kuliah yang ga lulus itu bukanlah masalah yang sangat besar. Toh, gue pun ternyata memiliki nilai yang tertinggi se-angkatan untuk mata kuliah yang lain.
Seperti permainan jungkat-jungkit yang ada di TK, ketika salah satu sisinya ada yang jatuh, maka sisi lainnya akan naik. Ketika gue gagal di satu bidang, gue harus bisa pastikan kalo gue bisa berhasil di bidang yang lainnya.
A Motherless Motherhood
-
Gonna miss this toothless smile
I learned from college that parenthood is one major moment in one’s life
that will change the person’s entire worldview. P...
3 bulan yang lalu