Dalam sisa usia bumi ini, masalah yang akan selalu menjadi isu utama adalah ketahanan air (water security), ketahanan pangan (food security ) dan ketahanan energi (energy security).
Permasalahan ini diawali oleh banyaknya penduduk di muka bumi ini. Saat ini, populasi di bumi mencapai 7 milyar dan akan mencapai 9 milyar pada tahun 2050. (jika tidak terjadi pandemi ataupun bencana alam)
Air
Bumi adalah planet yang memiliki air yang sangat banyak sehingga mendapat julukan sebagai planet biru. Tahukah kamu? Dari 100% air yang ada di bumi, hanya 0,009% yang dapat digunakan. Berikut penjelasannya :
Air yang ada di permukaan bumi mencapai 14.043.770.000 km3. 2,4% dari jumlah air tersebut (33.705.048 km3) adalah air tawar, sisanya hanyalah air asin. Dari air tawar yang ada, hanya 13% nya yang berbentuk cair, dan dari air tawar yang cair tersebut, hanya 3% nya yang berada dipermukaan, yakni sekitar 131.450 km3. Ini hanyalah data secara teoritis, jika mengacu pada realita dimana sudah terjadi kontaminasi pada air, air yang bisa digunakan hanyalah 0,0054% dari seluruh air yang ada dipermukaan bumi.
Hingga akhirnya terjadi kelangkaan air. Kelangkaan ini terjadi karena 2 hal, pertama karena permintaan lebih tinggi, kedua karena kuantitas air berkurang akibat kualitas air yang terkontaminasi.
Makanan
Karena padatnya penduduk, maka saat ini mulai terjadi krisis pangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Adalah hal yang menyedihkan untuk mengetahui bahwa Indonesia yang terkenal sebagai negara yang agraris harus meng-impor beras dari negara lain. Biasanya, Indonesia mengimpor beras dari Thailand, namun karena musibah banjir yang dialami oleh negaranya. Thailand memutuskan untuk tidak meng-ekspor beras pada tahun ini. Indonesia pun menjadi kalang-kabut mencari sumebr beras alternatif. Hingga akhirnya kita meng-impor beras dari India, itupun bercampur pasir. Parahnya, beras-beras tersebut ditujukan untuk warga-warga miskin yang ada di Indonesia.
Untuk menanggapi isu yang tentang krisisnya pangan, maka pemerintah depok pun segera ambil tindakan. Pemerintah Depok memberikan pengumuman bahwa hari selasa adalah hari tanpa nasi untuk para PNS. Apa?? Udah susah-susah jadi PNS, sekarang mesti berkorban ga makan nasi? Efektifkah? Gue rasa sih enggak, toh nasi kan makanan pokok orang Indonesia. Mau makan lontong berapa biji juga kalo belom makan nasi, ya namanya belom makan.
Di harian Kompas tanggal 18 februari kemaren, ada berita yang menyatakan bahwa pemerintah baru saja mengimpor garam. Waw,negara kita yang memiliki banyak laut ini harus mengimpor garam dari luar negeri? Kok bisa sih? Kenapa sih pemerintah menyelesaikan masalah dengan masalah. Kalo sesuatu yang di impor kan harganya pasti mahal. Seandainya para pemerintah itu ngasih modal dana dan keterampilan ke warga-warga di daerah pesisir, pasti deh kita ga usah impor beras, trus para petani garam tersebut bisa dapet penghasilan sendiri deh. Dan yang paling penting, harga garam ga jadi mahal :D
Yang paling parah, ada rumor yang menyatakan bahwa indonesia lagi nyari importir kacang kedele, untuk buat tahu dan tempe yang sebenernya makanan khas rakyat indonesia.
Untuk bagian energi, materinya belom ada karena belom dijelaskan oleh sang dosen.
Semoga bermanfaat :D