Walaupun pagi ini
sangat dingin, kami pun tetap bersiap-siap untuk segera check out dan
melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir. Kami sampai di Pelabuhan Ajibata
sekitar pukul 8 pagi, dan kapal pun berangkat pukul 08.30. Perjalanan kapal
sekitar 45 menit.
Sesampainya kami
disana, kami pun mulai menjelajah
sebagian dari pulau tersebut. Kami pun menemukan daerah dimana banyak homestay
dan hotel. Pemandangan disana memang sangat indah, tak heran disana dijadikan
tempat peristirahatan. Disana juga terdapat beberapa tempat kerajinan khas
disana. Dan inilah beberapa yang bisa
disampaikan
Batu Menari
Di dekat pelabuhan
di pulau samosir, terdapat pasar untuk membeli cindera mata. Di dekat situ pula
terdapat petunjuk ke Batu Menari. Karena penasaran, kami pun berjalan kesana.
Ternyata, batu menari itu mirip seperti robot yang telah di atur untuk menari
seperti itu, namun terbuat dari batu.
Hari sudah mulai
siang, kami pun langsung menuju pelabuhan untuk kembali ke Parapat. Ternyata
mobil yang ingin menyebrang sudah banyak. Kami akhirnya mengantri di luar
pelabuhan. Ketika Kapal nya datang, ternyata masih ada tempat kosong di kapal
tersebut. Kamipun akhirnya naik ke kapal tersebut, tanpa harus menunggu kapal
selanjutnya.
Sesampainya di
Pelabuhan Ajibata, kami pun mencari tempat untuk makan siang dan kemudian
melanjutkan perjalanan kami
Tapanuli
Ketika senja hampir
tiba, kami pun mencari masjid untuk Sholat, tapi karena kami sedang di daerah
dimana muslim merupakan minoritas, kamipun kesulitan untuk menemukan masjid
ataupun musholla. Kami akhirnya menemukan masjid di daerah Tapanuli Utara
dengan hal unik nya.
Masjid ini masih
sangat alami. Air untuk wudhu pun hanya menggunakan aliran air dari pegunungan.
Bahkan di belakang yang menjadi sumber air, terdapat beberapa ibu-ibu yang
sedang mencuci peralatan dapurnya serta anak-anak yang mandi dengan segarnya
air gunung tersebut. Karena air nya asli dari gunung, airnya pun asli segar
banget. Seandainya kami tidak mengingat jauhnya perjalanan kami, pasti kami pun
ikutan mandi.
Perjalanan pun
dilanjutkan kembali, langit pun sudah kembali gelap. Di Tapanuli Selatan, kami
kembali mencari tempat makan. Kami akhirnya memutuskan untuk makan nasi goreng
dan kawanannya, setelah kami memastikan restoran tersebut halal. Kemudian kami
pun sholat di Masjid setempat, Perjalanan pun terus berlanjut