Urutan peristiwa dalam sistem perairan urban yang pertama terjadi adalah hujan. Hujan yang turun dan menjadi air permukaan akan berkumpul di bendungan. Kemudian air dari bendungan di ambil untuk diolah di Instalasi Pengolahan Air Bersih dan didistribusikan ke masyarakat. Sisa pemakaian air dari masyarakat tersebut akan diolah olah Instalasi Pengolahan Air Limbah dan hasilnya akan dibuang ke hilir ataupun ke laut.
Dalam merancang bangunan pengolahan air bersih, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu kuantitas yang meliputi jumlah, debit dan dimensi, kemudaian kualitas yang digunakan untuk menentukan pilihan teknologi, dan kontinuitas. Sedangkan dalam merancang bangunan pengolahan apapun, yang harus dilakukan adalah SIDCOM (Survey, Identification, Design, Construction, Operation, Maintenance)
Dalam pengolahan air minum, ada beberapa elemen yang harus ada didalamnya, kebutuhan air (water demand), sumber air baku (raw water), bangunan penangkap air (intake), saluran pembawa (transmission line), instalasi pengolahan air bersih (WTP) dan distribusi air bersih (Distribution)
Peraturan yang mengatur tentang sumber daya air diantaranya :
- PP no. 82 Tahun 2001
- Permenkes 907 tahun 2002
- UU RI No. 7 tahun 2004
- PP RI no.16 tahun 2005
- Permnekes no. 493 tahun 2010
Sumber air yang akan digunakan sebagai air baku ditentukan berdasarkan baku mutu air, peruntukan, dan karakteristik air permukaan.
a. Baku mutu air.
Berdasarkan Baku mutunya, air digolongkan dari golongan A hingga golongan D. Kualitas sumber air pun dilihat dari aspek fisik (kekeruhan, warna, rasa, bau, solid) kimia (kalsium, magnesium, amonia, nitrat, mangan, besi, kesadahan, BOD, COD,DO,pH dll) dan biologi (total coliform).
b. Peruntukan
Kelas I air baku air minum
Kelas II prasarana/sarana rekreasi air
Kelas III untuk budidaya ikan air tawar, peternakan, pertamanan
Kelas IV untuk mengairi pertamanan
c. Karakteristik sumber air
1. Air permukaan, tidak dapat dikonsumsi langsung
2. Air tanah, kadar besi dan mangan tinggi
3. Air hujan, kapasitas terbatas, kandungan mineral kurang
4. Mata air, jumlah terbatas, kualitas baik.
Master plan issues
- Investasi jangka panjang
- Identifikasi kondisi eksisting
- Proyeksi jangka panjang
- Perencanaan untuk berbagai sistem fasilitas
- Kebutuhan air saat ini dan masa yang akan datang
- Peraturan yang dibutuhkan
- Evaluasi sumber air yang ada
- Pengaturan lokasi dan fasilitasnya
- Dampak terhadap lingkungan
- Biaya investasi
- Operasi dan pemeliharaan
Faktor-faktor yang menentukan tingkat kebutuhan air pada suatu daerah
- Rumah tangga
- Sosial
- Kebersihan
- Industri
- Institusi
- Komersil
- Kebakaran
- Kebocoran
Faktor-faktor yang menetukan produksi air minum
- Penelitian dan pengembangan
- Proses dan pemeliharaan
- Kontrol kualitas
Kebutuhan air
- Residental 30-50% (40%)
- Commercial 10-20% (14%)
- Industrial 25-35% (27%)
- Public 5-10% ( 7%)
- Uncounted 8-24% (12%)
Penggunaan air rumah tangga
- Toilet flush 33%
- Shower/bathing 28%
- Washing 11%
- Drinking,cooking (2-6)%
- Dish washing (3-5)%
- Laundry/washing machine 16%
- Tanaman 3%
Sambungan rumah tangga
- Sambungan langsung 60-250 lt/orang/hari
- Sambungan tidak langsung/keran umum 20-30lt/orang/hari
Pentahapan bangunan
Jika dalam perencanaan dilakukan penyediaan air disesuaikan dengan jumlah penduduk 20 tahun yang akan datang dalam satu kali pembangunan, maka akan banyak air yang terbuang.
Jika dilakukan perencanaan lima tahunan, volume air yang terbuang akan berkurang, namun hal terebut tidak efektif, karena 2-3 tahun pertama adalah bagian dari survey
Maka dilakukan perencanaan sepuluh tahunan,volume air yang terbuang akan berkurang dan instalasi sudah berjalan cukup lama sebelum akhirnya direnovasi.
artikel yang menarik, kami juga punya artikel tentang 'distribusi air' silahkan buka link ini
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/953/1/20406648.pdf
semoga bermanfaat ya
terimakasih :)
Hapustapi maaf, link yang diberikan tidak bisa dibuka, sepertinya terdapat kesalahan waktu menyalin alamat tersebut