Environmental Impact Assesment (EIA) atau di Indonesia dikenal sebagai Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dikembangkan sebagai alat formal untuk memprediksi tekanan yang dialami oleh lingkungan akibat proyek yang akan dilakukan sejak tahun 1960-an. Di Uni Eropa, AMDAL sendiri telah berada selama 25 tahun. Pihak Uni Eropa telah menyediakan kerangka kerja agar setiap negara anggotanya dapat menemukan caranya sendiri untuk menerapkan undang-undang AMDAL tersebut. Hal ini juga menimbulkan konflik antara harmonisasi dan otonomi. Peraturan yang terlalu ketat akan kesulitan untuk mengakui keadaan lingkungan lokal. Namun peraturan yang terlalu longgar akan menciptakan kondisi ekonomi yang berbeda terhadap perusahaan yang harus bekerja dengan negara Uni Eropa lainnnya. Resume ini akan membandingkan tiga negara Uni Eropa, yaitu Jerman, Austria dan Inggris.
1. 1. Jerman
Jerman adalah negara pertama di Eropa dalam penyediaan hukum AMDAL, hukum yang relevan kemudian muncul sekitar awal tahun 1975. Hukum di Jerman yang berurusan dengan amdal diatur oleh direksi AMDAL (Gesetz über die Umweltverträglichkeitsprüfung – UVPG) mulai berlaku sejak 1990. Kemudian ada perubahan pada tahun 2001 dan tahun 2005. Amdal ini bukanlah suatu alat yang independen dengan konsekuensi yang legal, tetapi sebagai alat untuk pembersihan area.
UVPG ini disusun menjadi enam bagian dan empat lampiran, yaitu:
1. Tujuan, definisi dan subjek
2. Prosedur dan struktur AMDAL
3. Pengkajian Lingkungan Strategis (Strategic Environmental Assessment-SEA)
4. Proyek-proyek yang harus memenuhi kriteria
5. Saluran transmisi dan proyek-proyek fasilitas
6. Prosedur hukum dan penerapan hukum
i. Daftar proyek yang wajib AMDAL
ii. Kriteria untuk proyek tambahan yang membuat AMDAL wajib
iii. Daftar proyek yang diperlukan untuk SEA
iv. Kriteria untuk proyek-proyek tambahan yang membuat SEA menjadi wajib
2. 2. Austria
Hukum AMDAL pertama di Austria adalah Bundesgesetz über die Prüfung der Umweltverträglichkeit (UVP-G). Ini mulai berlaku pada tahun sebelum Austria bergabung dengan European Community. Kemudian ada perubahan pada tahun 2009. Pihak Austria menggunakan peraturan ini sebagai panduan resmi, kebanyakan untuk proyek.
UVP-G ini disusun menjadi enam bagian dan dua lampiran, yaitu :
1. Tujuan hukum dan beberapa definisi serta prinsip-prinsip partisipasi masyarakat
2. Memberikan pedoman untuk perbedaan umum antara AMDAL biasa dengan AMDAL yang disederhanakan dengan kriteria perbedaan diantara keduanya
3. Khusus mengenai proyek-proyek tentang garis (misalnya rel kereta api)
4. Peraturan khusus untuk proyek-proyek pengelolaan air
5. Komposisi Lingkungan
6. Dedikasi kepada pihak berwenang, dokumentasi formal dan audit.
i. Tabel kriteria proyek untuk skrining
ii. Tabel kriteria untuk bidang nilai lingkungan yang luar biasa dan klasifikasinya
3. 3. Inggris
Hukum AMDAL Inggtis bisa dilihat pada “Town and Country Planning (Environmental Impact Assessment) (England and Wales) Regulations 1999” (atau di singkat menjadi EIA). Peraturan ini telah mengalami revisi berkali-kali, hingga pada tahun 2000.
Struktur EIA ini disusun menjadi sembilan bagian dengan lima lampiran.
1. Umum: Objektif negara, definisi dan penerapan
2. Seleksi
3. Tata cara permohonan izin perencanaan
4. Publisitas dan Prosedur penyampaian laporan lingkungan
5. Penyusunan laporan lingkungan
6. Tersedianya arahan dan pemberitahuan terpusat
7. Kasus Khusus: Pengecualian formal
8. Pengenmbangan dengan efek lintas batas yang signifikan
9. Lain-lain
i. Klasifikasi proyek
ii. Klasifikasi proyek yang tidak termasuk dalam lampiran i
iii. Kriteria seleksi untuk proyek
iv. Informasi untuk laporan lingkungan
v. Daftar instrumen hukum dicabut oleh tindakan tersebut.
Kedudukan AMDAL
Kedudukan Amdal pada Jerman adalah untuk menilai dampak lingkungan. AMDAL hanya salah satu dari proses untuk memnerikan kontribusi sebagai pertimbangan pembersihan. Pihak terkait wajib untuk mengambil data AMDAL. Namun, jika ada hasil penilaian AMDAL yang negatif, AMDAL tidak akan bisa langsung menghentikan proyek tersebut. AMDAL Jerman tidak mengikat secara hukum. Aspek penting dari UVPG Jerman adalah peran federal provinsi. Ini diperlihatkan pada saat pengambilan keputusan untuk skrining, yang dalam kondisi tertentu dilakukan pada tingkat regional. Karena AMDAl tidak mengikat secara hukum, maka ini melemahkan AMDAL secara signifikan.
Pada Austria, AMDAL adalah salah satu proses yang terpusat dari proses pembersihan yang mengikat secara legal, diperoleh ataupun tidak. Proses terpusat ini mengambil semua peraturan yang relevan menjadi bahan pertimbangan. UVPG memberikan kerangka dan landasan hukum utama. Proses administrasi dilakukan oleh pihak yang berwenang.
Kedudukan AMDAL pada Inggris tidak berbeda jauh dengan kedudukan AMDAL di Jerman. AMDAL hanya digunakan sebagai proses dari suatu pembangungan yang mungkin membutuhkan proses penilaian lingkungan. Dikelola secara terpusat oleh pemerintahan tingkat kota. AMDAL tidak bisa mengambil prevalensi secara otomatis dan ‘melangkahi’ prosedur lainnya dalam bagian itu juga. Pihak terkait hanya diwajibkan untuk mengambil AMDAL untuk dijadikan pertimbangan dalam pembersihan dan prosedur perencanaan izin.
Tujuan AMDAL
AMDAL pada Jerman ditujukan untuk proyek dan program yang dampak lingkungannya harus dinilai dan didokumentasiakn sebelum proyek dimulai. Hasil dari penilaian ini harus dipertimbangkan untuk pembersihan proyek dan program. AMDAL didefinisikan sebagai kajian dampak lingkungan mencakup identifikasi, deskripsi dan penilaian dampak langsung dan jangka panjang pada (1) manusia, hewan dan tumbuhan, (2) tanah, air udara, iklim, (3) barang budaya dan barang ekonomi, (4) interaksi antara barang-barang.
Tujuan dari UVP-G Austria dinyatakan dalam sub-bagian, yaitu:
- Berisi daftar barang yang harus menyertakan barang-barang yang sama pada peraturan Jerman
- Hasil AMDAL negatif digunakan sebgai evaluasi dan hasil AMDAL positif digunakan sebagai proyek
- Membahas alternatif dari setiap pernilaian
- Menyatakan bahwa setiap proyek harus membahas alternatif masalah
Sedangkan di Inggris, tujuan dari AMDAL tersebut tidak dinyatakan secara khusus, hanya dapat diturunkan dari peraturan itu sendiri.
Skrining
Skrining adalah penentuan apakah AMDAL diwajibkan atau tidak. Ada dua pendekatan dalam skrining:
- Berdasarkan pedoman kebijakan yang mendefinisikan kriteria pemilihan proyek
- Berdasarkan evaluasi awal untuk menetukan risiko lingkungan yang potensial
Di Jerman, skrining dilakukan menurut jenis proyek dan ambang batas dan dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yaitu :
- Wajib AMDAL untuk semua kasus
- Penilaian kasus per kasus dalam tahap skrining
- Kondisi skrining terkait pada kondisi saat itu
Tinjauan dari Uni Eropa menemukan 4 Jenis Proyek yang berbeda, yang termasuk dalam pedoman resmi AMDAL, namun tidak digunakan oleh direksi AMDAL Jerman. Yaitu pembangunan dan pengoperasian :
- Instalasi untuk pengolahan biologis limbah yang memerlukan pantauan khusus
- Instalasi untuk vulkanisasi karet alam atau sintetis dengan belerang ataupun komponen-komponennya
- Rute monorel
- Masyarakat dan fasilitas umum yang termasuk dalam peraturan perundang-undangan Jerman
Di Austria, skrining dilakukan menjadi 3 jenis, yaitu
- Wajib AMDAL
- AMDAL yang disederhanakan
- Mengharuskan AMDAL di daerah tertentu
Tinjauan dari Uni Eropa menemukan 3 Jenis Proyek yang berbeda, yang termasuk dalam pedoman resmi AMDAL, namin tidak digunakan oleh direksi AMDAL Austria. Yaitu Konstruksi dari
- Akselerator partikel
- Instalasi baru untuk bekerja dengan zat biologis yang bekerja dengan resiko tertentu untuk tujuan produksi
- Instalasi baru untuk bekerja dengan rekayasa genetik mikroorganisme dengan resiko tertentu
Skrining pada Inggris tidak berbeda jauh dengan skrining pada Jerman dan Austria. Pada Inggris, skrining dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
- Proyek wajib menjalani AMDAL
- Hanya proyek yang melebihi nilai ambang batas atau terletak di daerah sanitasi
Tinjauan dari Uni Eropa menemukan 14 Jenis Proyek yang berbeda, yang termasuk dalam pedoman resmi AMDAL, namin tidak digunakan oleh direksi AMDAL Inggris.
- Pembongkaran dan penonaktifan kerja
- Pembangunan kembali dan pembersihan lahan tercemar
- Manajemen vegetasi dan peningkatan konservasi
- Kontrol spesies hama, termasuk vektor penyakit
- Pengenalan antara spesies asli dengan rekayasa genetika
- Hortikultura yang intensive, termasuk rumah kaca
- Muara sungai
- Industri petrokimia-pengembangan lepas pantai
- Restorasi daerah ekstraksi mineral
- Business Park
- Pemancingan
- Kawasan industri ringan
- Kandang kucing, anjing dan kuda
- Kendaraan taman
Dari tiga hal yang dibandingkan pada resume ini, bisa diambil kesimpulan bahwa AMDAL yang paling baik adalah AMDAL yang berada pada Austria. Hal ini terlihat bahwa kedudukan AMDAL pada negara ini lebih kuat dan bisa dijadikan sebagai prevalensi atas suatu proyek. Pada Jerman ataupun Inggris, AMDAL tidak bisa melakukan prevalensi dan hanya dijadikan salah satu pertimbangan dalam pemberian izin ataupun pembersihan, namun bukanlah hal yang utama sebagai pertimbangan. Pada Austria, jika ada suatu proyek yang memiliki hasil AMDAL yang negatif, maka harus dilakukan evaluasi untuk menentukan alternatif jalan keluarnya. Pada Jerman dan Inggris, jika ada hasil AMDAL yang negatif, hal tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap proyek yang akan dilaksanakan.
Referensi: