Menjadi tanggal yang sangat spesial untuk sahabatku, Raisa.
Aku turut berbahagia atas kebahagiaanmu, Cha
Gimana rasanya, Whe? Lo kan orang yang paling deket ama Icha
Pertanyaan itu muncul dari salah satu teman kami, di tengah-tengah resepsi pernikahan
Saat itu aku cuma bisa menjawab dengan senyum,
keadaan saat itu terlalu ramai untuk saling berbicara
Begitu sampai di rumah, pertanyaan itu masih berada dipikiranku.
Bagaimana rasanya?
Rasanya semua campur aduk, antara sedih dan haru.
Sedih, karena aku merasa kamu sudah diambil sama Ijul.
Karena aku akhirnya teringat kembali dengan kebersamaan-kebersamaan kita kemarin dan aku khawatir kita akan sulit untuk bertemu lagi.
Haru, karena sahabat dekatku, akhirnya bisa menyempurnakan agamanya,
Karena aku bisa menemanimu hingga ijab qabul itu terjadi.
Persahabatan kita memang unik,
Kita tidak punya banyak persamaan, tapi kita bisa saling mengerti
Kita memang tak selalu bersama, tapi kita tahu kapan kita harus bersama
Bahkan kita pun mengerti, kapan seharusnya kita saling membantu,
kapan kita seharusnya saling menjauh, memberikan ruang untuk menyelesaikan urusan masing-masing
Kemarin, ketika akhirnya dirimu keluar setelah ijab qabul itu terucap,
kau terlihat sangat cantik sekali.
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
Selamat ya, Cha atas pernikahanmu.
Semoga kamu selalu bahagia bersama Ijul.
Ini beberapa dokumentasi di hari bahagiamu kemarin, Cha
kok gw jg merasakan hal yg sama ya :|
BalasHapus