Rencana pencegahan pencemaran adalah evaluasi yang komprehensif dan terus menerus tentang bagaimana bsinis dijalankan, dan program yang dihasilkan akan mempengaruhi banyak bidang di dalam perusahaan tersebut. Perencanaan pencegahan pencemaran ini memiliki banyak kesamaan dengan perencanaan dalam menjalani bisnis. Maka dari itu, kedua rencana pencegahan pencemaran ini harus diintegrasikan secara menyeluruh dengan perencanaan bisnis.
Berikut adalah gambaran tentang program pencegahan pencemaran
A. MEMBANGUN PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARAN
a. Keputusan tingkat eksekutif
Dalam beberapa perusahaan, insiatif tentang pencegahan pencemaran dibuat pada tingkat eksekutif. Manajer yang berada pada level yang lebih rendah dan para karyawan akan menjadi katalis dari program tersebut.
b. Pernyataan kebijakan
Pernyataan kebijakan ini adalah pondasi dari program pencegahan pencemaran. Inti dari pernyataan kebijakan ini adalah:
- Kenapa perlu diimplementasikan pencegahan pencemaran?
- Apa yang akan terjadi jika dilakukan pencegahan pencemaran?
- Siapa yang akan mengimplementasikan pencegahan pencemaran
c. Membangun konsensus
Setelah Pernyataan Kebijakan dibuat, maka hal tersebut haruslah dijelaskan kepada seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut. Seluruh pekerja yang ada di dalam perusahaan tersebut harus mengerti tentang program ini sehingga mereka bisa mendukung program pencegahan pencemaran ini. Para karyawan juga harus memiliki ketertarikan untuk melakukan program ini, sehingga hasil terbaik akan dicapai.
B. MENYUSUN PROGRAM
a. Membuat rincian tugas
Rincian tugas akan secara langsung mengembangkan dan mengimplementasikan program dan membantu dalam mengintegrasikan semua fase dalam perencanaan. Dalam perincian tugas ini biasanya akan ada beberapa orang yang memiliki tugas sebagai:
- Pemimpin Program memiliki kekuasaan dan pengaruh penting agar program ini bisa berjalan sesuai dengan rencana
- ‘Jagoan’ Pencegahan Pencemaran biasanya lebih dari satu orang yang bertugas untuk mengatasi resistensi yang mungkin terjadi dalam beberapa tindakan. Orang ini harus merupakan orang yang paling terlihat serta dihormati dan dipercaya oleh anggota tim yang lain
- Anggota tim lainnya yang dipilih untuk mereka yang memiliki keahlian, baik di bidang teknis ataupun bisnis.
b. Menentukan tujuan
Pemimpin program harus membuat tujuan-tujuan yang memberikan arahan dalam jangka panjang tentang program pencegahan pencemaran. Tujuan-tujuan tersebut harus:
- Terdefinisi dengan baik
- Memiliki arti untuk semua karyawan
- Menantang tapi tetap bisa untuk dicapai
- Fleksibel
- Terintegrasi dalam dokumen perencanaan yang resmi
C. MELAKUKAN PENILAIAN AWAL
a. Mengumpulkan data
Cakupan dan kompleksitas dari sistem dalam pengumpulan data pencegahan pencemaran harus konsisten dengan kebutuhan perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan program ini untuk mencegah pencemaran, bukan untuk mengumpulkan data. Pendekatan yang dilakukan ke semua media, seperti air, udara dan sampah akan menjadi sangat efektif. Sumber informasi lainnya yang dibutuhkan adalah:
- Peraturan-peraturan terkait
Dalam peraturan ini biasanya melaporkan tentang volume, komposisi dan derajat toksisitas dari air limbah yang boleh dibuang.
- Data teknis dan operasional
Biasanya akan didapatkan data berupa jumlah limbah berbahaya yang dikirimkan dalam suatu periode tertentu, walaupun data yang didapat tidak mencakupi unsur kimia, sumber dan lamanya limbah tersebut dihasilkan
- Catatan Bisnis
Catatan ini biasanya berisi tentang data inventaris, pembelian, pemasaran, dan data lainnya yang dapat membantu berjalannya program pencegahan pencemaran ini.
b. Tinjauan lokasi
Tinjauan lokasi dibutuhkan untuk memprioritaskan tempat dan memilih tim penilaian yang rinci.
c. Membuat prioritas
Setelah melakukan tinjauan lokasi, maka prioritas yang akan dilakukan pun bisa ditentukan. Prioritas yang dibuat pada saat ini akan berfungsi sebagai panduan dalam usaha berikutnya.
D. MEMPERSIAPAKAN RENCANA PROGRAM
a. Menghubungi Kelompok Eksternal
- Pejabat legislatif dan eksekutif dapat memberikan perspektifnya tentang isu dan informasi perlindungan lingkungan dalam perencanaan mereka. Merekapun juga bisa mendapatkan informasi yang mungkin bisa mempengaruhi kebijakan yang akan mereka keluarkan terkait dengan isu lingkungan
- Keterlibatan Masyarakat adalah cara yang bagus untuk membangun kredibilitas dan fokus pada usaha pencegahan pencemaran. Beberapa komunitas yang mendukung kegiatan ini bisa ikut dilibatkan dalam mewujudkan program pencegahan pencemaran.
- Bisnis Lainnya bisa menjadi sumber informasi secara teknis karena berada dalam wilayah yang sama atau karena memiliki bidang yang sama.
b. Menentukan sasaran
Sasaran adalah misi khusus yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Sasaran bisa didefinisikan sebagai tingkatan fasilitas atau departemen dalam suatu perusahaan. Sasaran seharusnya dinyatakan secara kunatitatif dan memiliki tanggal target. Kedua hal ini yang membuat sasaran menjadi sarana yang efektif.
c. Mengidentifikasi hambatan yang potensial
Dalam tahapan ini, hal yang harus dilakukan adalah mengidengtifikasi hambatan yang mungkin terjadi dan cara menanganinya. Hambatan yang mungkin muncul adalah:
- Hambatan Ekonomi
1. Analisa biaya-manfaat harus didefinisikan untuk program yang membutuhkan biaya start-up.
2. Sumber finansial yang terbatas untuk perbaikan modal mungkin juga bisa menjadi masalah. Tim harus memeriksa kemungkinan keadaan uuntuk mendapatkan dana araupun pinjaman berbunga rendah dari negara atau lembaga lainnya.
- Hambatan Teknis
1. Sumber Informasi mungkin bisa terbatas. Yang harus diperhatikan adalah mengontak beberapa lembaga yang mungkin bisa digunakan untuk meminta informasi
2. Fleksibilitas yang terbatas akan memberikan hambatan teknis lainnya. Yang bisa dilakukan mungkin memodifikasi jalur kerja ataupun menggunakan peralatan yang lain.
3. Kualitas produk atau masalah penerimaan masyarakat bisa menyebabkan adanya resistensi terhadap program yang akan anda jalankan. Hal ini bisa diringankan dengan mempublikasikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan tidak akan menurun.
- Hambatan Peraturan
Peraturan mungkin akan menjadi penghambat untuk beberapa pencegahan pencemaran. Untuk meminimalisasinya bisa dipelajari peraturan-peraturan yang berlaku ataupun yang sudah diubah, bekerja dengan badan pengawas lingkungan dari awal perencanaan, sehingga memperkecil kemungkinan adanya hambatan ini.
- Hambatan Institusi
Adanya program yang baru dalam suatu perusahaan belum tentu bisa diterima oleh lembaga-lembaga atau institusi-institusi yang lain. Hal ini bisa disebabkan karena adanya kekurangan kesadaran tujuan dan sasaran perusahaan, adanya resistensi terhadap perubahan dll. Hal ini bisa diatasi dengan pendidikan dan pendekatan. Ini sangat penting dilakukan, karena dukungan dari semua tingkatan sangat dibutuhkan dalam upaya awal pencegahan pencemaran.
d. Membangun jadwal
Aspek terakhir dalam merencanakan program pencegahan pencemaran adalah dengan membuat milestone, yang menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan beserta tanggalan target nya.
Source: Facility Pollution Prevention Guide, US EPA, 1992