“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada diduga-duga…” (Al Qur’an surat At-Thalaaq: 2-3)
Akhir-akhir ini, ayat ini menjadi ayat yang cukup sering terlintas di fikiranku. Semua hal-hal yang terjadi di kehidupanku, tak bisa hentikanku untuk terus bertasbih, bertahmid, bertahlil dan bertakbir. Bagaimana tidak? Allah sedang menunjukkan kuasa Nya yang begitu dasyat.
Selama ditinggal orang tua ku ibadah haji, aku pun langsung naik pangkat menjadi kepala rumah tangga. Memikirkan dan melakukan beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh orang tuaku. Bahkan terkadang, aku pun sempat merasakan keuangan yang menipis, hingga bingung harus menyajikan makanan apa. Atau bahkan, ketika lebaran haji biasanya diwarnai dengan masakan khas lebaran, aku pun kurang mampu untuk menyajikannya.
Tapi, dengan kuasa Allah yang begitu hebatnya, aku pun diberikan bantuan-bantuan yang tidak pernah aku duga. Tiba-tiba ada tetangga yang memberikan buah-buahan ketika di rumah sudah cukup lama tidak mengonsumsi buah. Kemudian, tiba-tiba rumah ku dikunjungi bibi yang dulu pernah bekerja di rumah, membawakan kolak untuk buka puasa arafah dan beberapa menu khas lebaran seperti opor ayam dan sambel goreng kentang. Ada juga tetangga yang membawakan daging kurban yang sudah dimasak menjadi semur daging. Dan masih banyak hal-hal lainnya.
Ketika bantuan-bantuan itu datang, rasa haru begitu besar ada di diri ini. Aku teringat dengan ayat tersebut, dan seketika aku pun merasa sangat bersalah. Aku masih merasa diri ini belum cukup takwa untuk mendapatkan rezeki yang tidak terduga-duga ini. Namun aku tak lupa bersyukur. Karena seketika pun, aku juga teringat ayat pada surat Ar-Rahman : "Maka Nikmat Tuhan mu yang manakah yang engkau dustakan?"