Ini adalah hal yang paling berasa di tahun 2013. Ayat ini pun menjadi pengingat dan penguat diri ini kalo apa yang aku dapatkan ini adalah sesuatu yang baik buatku.
Well, honestly, sampai sekarang pun aku belum terlalu yakin dengan jalan yang aku tempuh, dengan keputusan yang aku ambil. Mungkin ini salah satu cara Allah untuk memberikan petunjuk kepada hambanya yang ga jelas kemana maunya.
Di tahun ini, ada dua hal yang sebenernya tidak benar-benar aku inginkan tapi aku mendapatkannya.
Maaf banget nih, bukannya gamau bersyukur, namun aku ngerasa kalo diri ini tuh belum pantas untuk mendapatkan hal-hal seperti itu.
1. Umroh
Siapa coba yang gamau berangkat umroh, bisa mengunjungi makam Rasul dan ke rumah Allah. Melihat langsung kiblat seluruh umat muslim di dunia. Melihat lokasi-lokasi ketika peradaban islam zaman Rasulullah. Siapa coba yang gamau kesana?
Bukannya aku gamau kesana, namun saat itu, aku ngerasa ini bukan waktu yang pas. Memang sih, dari akhir 2012 pun aku sudah diberitahu untuk berangkat umroh, menemani mami yang pergi umroh. Saat itu, aku sedang menyusun skripsi. Seperti yang orang tau, masa skripsi seharusnya fokus aja sama skripsinya dan awalnya aku ga mau untuk berangkat umroh.
Namun, setelah pembicaraan panjang, akhirnya aku meninggalkan skripsi ku sejenak dan berangkat umroh.
Sekali lagi, bukannya aku gamau menjalankannya, namun aku merasa waktunya belum pas.
Karena ada yang Maha Mengetahui apa yang baik buatku, aku pun mengikhlaskan diri untuk berangkat kesana. Meyakinkan diri kalo skripsi ku akan baik-baik saja ditinggal sebentar.
2. Fasttrack
Untuk orang-orang yang suka baca postingan di blog ini, pasti udah sering liat keluhan-keluhanku tentang fasttrack ini. Sama seperti hal sebelumnya, bukannya aku gamau bersyukur karena menerima beasiswa ini. Namun aku merasa belum sanggup dan pantas untuk menerima beasiswa ini.
Terkadang aku suka minder sendiri dengan rekan sesama penerima beasiswa ini. Mereka adalah orang-orang yang aktif bertemu dosen, orang-orang yang langganan jadi asisten. Sedangkan aku, ujian jadi asisten di laboratorium aja gagal. Dosen-dosen pun, entah benar-benar mengenalku atau tidak. Intinya sih, aku ngerasa beda sendiri aja.
Sekali lagi, aku percaya Allah itu Maha Mengetahui.
Potongan ayat di atas pun membuat aku semakin yakin bahwa hal ini adalah baik bagiku
Mungkin Allah merasa bahwa aku memang pantas mendapatkan hal itu,
mungkin juga ada pelajaran yang akan Allah berikan dengan adanya hal-hal ini.
Aku hanya menjalankan semua sesuai dengan peraturannya
Allah lebih mengetahui apa yang pantas aku dapatkan