Berangkat lebih pagi dari biasanya, niatnya sih pengen ke PKM (Pusat Kesehatan Mahasiswa) dulu. Mau periksa gigi, karena udah lebih dari 6 bulan ga diperiksa. Setelah diberitahukan bahwa gigi masih dalam keadaan baik-baik saja, akhirnya saya pun berangkat ke fakultas.
Begitu sampai di fakultas dan tiba lebih awal daripada waktu kelas dimulai, saya pun duduk di samping kelas tersebut, sambil membuka-buka file pendukung perkuliahan, ataupun browsing info-info lainnya. Begitu kelas dimulai, dosen yang bersangkutan pun tak kunjung tiba. Sekitar satu jam setelah pelajaran seharusnya dimulai, ketua kelas pun baru memberi tahu kalau dosen tersebut tidak datang karena berada di Singapura. Namun ada file yang sedang dibawa oleh asisten dosen tersebut untuk menjadi bahan kuis minggu depan. Setelah file tersebut datang dan di-copy, akhirnya kelas pun bubar.
Sambil menunggu kelas selanjutnya, saya bersama yang lain berkumpul di lantai 4 departemen. Kelas selanjutnya dimulai jam 1. Sekitar jam setengah 1, Cut yang baru tiba pun memberitahu kalau kelas siang ini ditiadakan.
Ternyata, kemarin itu telah beredar informasi bahwa siang ini kelas ditiadakan. Entah kenapa, saat itu rasanya sangat sedih dan sebel. Bermacam pertanyaan dan prasangka pun muncul. Kenapa sih aku ga dikabarin? Ko tega banget sih ga dikabarin, aku kan PP. Kalo tau hari ini ga ada kelas, hari ini kan bisa di rumah aja, bantuin mami, atau ga ngerjain yang lainnya. Hemat bensin, ga bayar tol. Racauan sebanyak itu terus bermunculan di benakku.
Hingga akhirnya aku berusaha untuk mengendalikannya dengan 'hmm, mungkin mereka mengira aku telah mendapatkan informasi dari yang lainnya'. dan akupun mulai menanyakan beberapa teman, baik yang seangkatan, anak S2 yang baru ataupun adik tingkat yang ambil mata kuliah tersebut. Menanyakan kenapa mereka tidak memberitahukan ketiadaan kelas saat itu, padahal beberapa dari mereka sudah bertemu denganku di kelas sebelumnya.
Jawabannya pun sesuai dengan prasangka ku yang terakhir. Mereka mengira aku telah mendapatkan informasi dari teman yang lain. Entah kenapa, semuanya kompak mengira seperti itu, hingga aku tidak mendapatkan informasi sama sekali.
Namun, ini menyadarkanku akan pentingnya berbaik sangka loh. Yang jelas, berbaik sangka benar-benar bikin hati lebih tenang.