Kate adalah seorang anak yang mengidap penyakit leukimia sejak dia bayi. Orang tuanya berjuang dengan sangat keras agar anaknya bisa tetap hidup. Hingga dokter pun mengatakan bahwa Kate akan sering membutuhkan donor macem-macem untuk memperpanjang umurnya. Namun kedua orang tuanya tidak bisa menjadi donor, karena gen yang mereka miliki tidak sama persis dengan gen Kate. Adik laki-laki Kate pun juga tidak.
Dokter pun menyarankan untuk membuat adik Kate dengan proses yang dulu gw kenal sebagai "designed baby". Jadi sel telur dan sel sperma dari orang tua kate di ambil, kemudian para ahli genetika 'memilih' gen mana yang akan di ambil dari kedua sel itu,sehingga memiliki gen yang hampir mirip dengan gen Kate. Anak itu bernama Anna. Anak yang direncanakan tersebut pun benar-benar menjadi sister's keeper. Ketika Anna masih kecil pun, Anna sudah mendonorkan banyak hal kepada kakaknya itu, dari stem cell, hingga sumsum tulang belakang. Hal yang pasti sangat sakit untuk dialami oleh anak kecil.
Dan kalian tau bagaimana rasanya jadi Anna? Seorang anak yang dilahirkan bukan murni sebagai tanda cinta orang tua mereka, namun karena 'tubuh'nya dibutuhkan untuk menyelamatkan kakaknya. Hingga suatu hari, Anna pun mendatangi pengacara untuk menuntut kedua orang tuanya. Dia menginginkan 'medical emancipation' atas dirinya, karena dia sebenarnya masih di bawah umur, 11 tahun. Saat itu dia seharusnya mendonorkan ginjalnya untuk kakaknya. Namun dia tidak mau.
Akhirnya dia dan ibunya pun bertemu di pengadilan karena kasus tersebut. Saat itu pun ibunya mempertanyakan alasan Anna melakukan itu, karena beliau yakin, medical emancipation bukanlah satu-satunya alasan Anna melakukan itu. Sebagai seorang ibu, beliau tau persis tentang anaknya. Hingga akhirnya, Jesse,kakak laki-laki nya, yang saat itu hadir dalam sidang tersebut, meminta Anna untuk mengatakan yang sebenarnya.
Anna, Kate, Jesse |
Anna pun akhirnya mengatakan bahwa sebenarnya dia melakukan ini karena dia tau, kakaknya sebentar lagi akan meninggal. Bahkan kakaknya pun telah meng-ikhlaskan kepergiannya dan tidak lagi meminta donor kepada Anna. Saat itu ibunya pun tetap tidak terima dengan alasan itu, beliau masih belum rela kalau perjuangannya harus berhenti dan harus mengikhlaskan kepergian Kate.
Malamnya, di kamar Kate dirawat, setelah jam besuk selesai, kate pun meminta ayah serta kedua adiknya untuk pulang, karena ia ingin berbicara berdua saja dengan ibunya. Ketika mereka tinggal berdua, percakapan pun dimulai. Kate memberikan dan memperliatkan scrapbook buatannya, tentang kehidupannya selama ini, tentang kebersamaan mereka. Hingga akhirnya Kate pun berkata, "Bu, aku masih ingat ketika kemping musim panas yang dulu pernah aku ikuti. Aku merasa sangat takut untuk meninggalkan dan kehilangan kalian, lalu ibu menyuruhku duduk di tempat duduk sebelah kiri tepat di dekat jendela, agar aku tetap bisa memandangi kalian ketika aku akan pergi. Sekarang aku sudah berada di posisi itu bu, dan aku melakukan hal yang sama. (aku telah siap untuk pergi-red)" Kate pun meninggal malam itu juga.
Di dalam film ini diceritakan bagaimana perhatian seorang ibu yang 'terseedot' hanya untuk seorang Kate, padahal beliau masih memiliki Jesse dan Anna. Juga di ceritakan tentang percintaan Kate dengan Taylor, sesama penghuni rumah sakit dan pengidap kanker. Namun Taylor harus meninggalkan Kate terlebih dahulu.
Dilematis, namun mengharukan. Ketika semua sama-sama penting dan butuh perhatian, harus ada pengorbanan besar di dalamnya. Yang jelas, lo mesti inget, seorang ibu ga pernah ga sayang sama semau anaknya. Seorang ibu pasti akan memperjuangkan apapun, ingetloh, APAPUN untuk keberhasilan anaknya. termasuk ini
Ibunya rela mengggunduli rambutnya biar Kate ga malu gundul sendirian |
Harus ditonton ya, pasti lebih seru dibandingkan baca tulisan ini :D